Selamat datang

Penyejuk Hati membimbing anda menuju ketentraman....

Berkah Herbal

Kunci Sehat dan Sukses

Minggu, 26 Juni 2011

KARAMAT HABIB UMAR AL-ATHAS SAAHIBURRAATIB

Keterkaitan perasaan Habib Umar terhadap pengikut-pengikutnya yang mencintainya amatlah besar, tentang masalah ini banyak dikenal orng, namun disini hanya sedikit yang bisa kami sebutkan, diantaranya:
Disebutkan bahwa Syeikh Salmin bin Umar dan kawan-kawan pergi keyaman, mereka naik kuda, ketika melewati pantai, tiba-tiba kuda Syeikh Salmin berjalan ditepi laut, kebetulan saat itu ada gelombang yang menerjang kuda Syeikh Salmin, hingga kudanya Syeikh Salmin terseret ketengah laut. Kawan-kawan beliau tidak sempat memberikan bantuan kepadanya.
Syeikh Salmin yang sedang menghadapi maut itu ingat kepada Habib Umar sehingga ia berteriak menyebut nama Habib Umar. Dengan Rahmat Allah SWT maka seolah-olah ia diselamatkan oleh seorang yang sedang menaiki seekor kuda. Setelah ia selamat maka ia menaiki kudanya yang tadi ikut terseret ketengah laut itu. Tidak lamapun ia dapat menyusul kawan-kawannya sehingga mereka tercengang dan merasa gembira.
Disebutkan oleh Syeikh Bamasyimus bahwa pada suatu hari ketuka kami dan Syeikh ali Baras dan rombongannya berkunjung kedesa Habib Umar di Huraidzah, maka beliau menyuruh kami untuk meneruskan perjalanan kebagian bawah Hadhramaut. Ketika kami dikota tarim aku menderita sakit sehingga tidak dapat mengikuti rombongannya Syeikh Ali Baras, lalu ia menyuruh aku kembali, keyika aku sampai didesa Dhiby, bertanbah sakitku sehingga aku pingsan.
Dimalam hari aku sedang mendengar Habib Umar sedang berdehem dirumahnya di Huraidzah sedangkan aku di Wadi Dhiby, maka saat itu hilanglah penyakitku dan kesehatanku kembali pulih, karena karamat Habib Umar.
Pada suatu hari Muhammad bin Hishin Al-Huraidhi begadang bersama teman-temannya, pada waktu itu sedang musim belalang yang merusak tanaman. Mereka sepakat untuk membakar belalang mulai dari sarangnya yang ada disuatu gua yang bernama Gorgodah sebelah utara Huraidhah.
Pada malam itu mereka keluar dengan membawa api dan pelapah kurma menuju gua. Sesampai didalam gua dari obor seseorang dari mereka menimbulkan api membara disekitarnya, nampaknya api itu dianggap remeh oleh mereka, karena itu mereka tidak memperdulikannya. Setelah api semakin membesar maka mereka tidak dapat menemukan jalan keluar dari gua itu sehingga mereka yakin bahwa mereka akan binasa. Disaat itu mereka ingat Habib Umar, kemudian mereka memohon ampun kepada Allah SWT dan bertawassul kepada Habib Umar. Maka dengan belas kasih Allah salah satu celah dari gua tersebut terbuka sehingga terbentang jalan keluar bagi mereka.

Tidak ada komentar: