Selamat datang

Penyejuk Hati membimbing anda menuju ketentraman....

Berkah Herbal

Kunci Sehat dan Sukses

Minggu, 21 Agustus 2011

SAYANGI ANAK YATIM

Diriwayatkan dari Ibnu Majah ra, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang ada anak yatim diasuh dengan baik, dan sejahat-jahat rumah kaum muslimin ialah rumah yang ada anak yatimnya yang selalu diganggu dan disakiti hatinya.

Hamzah bin Yusuf dan Ibnu Annajjar meriwatkan”
“Bahwasanya disurga ada gedung yang bernama baitul farah (gedung gembira), tidak dapat memasukinya kecuali orang yang menggembirakan anak-anak yatim dari kaum mu’min.”

Abu Ya’la meriwayatkan, Nabi SAW bersabda yang artinya:
“Akulah orang yang pertama dibukakan pintu surga, hanya aku melihat seorang wanita mengejarku, lalu aku Tanya, mengapakah bagimu dan siapakah dirimu, jawabnya,” “ aku wanita yang dahulunya mengasuh anak-anak yatimku.”

Attabrani meriwayatkan, Nabi SAW bersabda yang artinya:
Demi Allah yang mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat pada orang yang kasih kepada anak yatim dan ramah, manis tuturkata kepadanya dan benar-benar menyayangi anak yatim dan memahami kelemahannya dan tidak menyombongi tetangganya dengan kekayaan yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya.

FADHILAT UMRAH

Umrah merupakan ibadah yang wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi yang punya kemampuan untuk itu. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Haji dan Umrah merupakan kefardhuan atas manusia seluruhnya (HR.Imam Daruquthni) dan sunnah dilakukan berulang kali. Akhir-akhir ini Ibadah Umrah sangat diminati oleh kaum meslimin dan muslimat baik yang sudah pernah melakukannya maupun yang belum pernah, ini merupakan satu penomena yang patut kita cermati, mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan demikian.
Pertama: Sulit dan lamanya menunggu untuk menunaikan ibadah haji dan umrah lewat ONH Pemerintah.
Kedua: Banyaknya Travel yang menawarkan jasanya untuk memfasilitasi mereka yang ingin umrah dengan berbagai macam fariasi tarif, mulai yang ekonomis, silver sampai gold.
Ketiga: Sosialisasi dari para ustadz tentang keutamaan ibadah umrah dan ibadah lainnya yang termasuk dalam paket umrah serta kesediaan mereka untuk langsung membimbing mulai teori manasik umrah ditanah air sampai praktek langsung ditanah suci nantinya.
Memang banyak sekali keuntungan ukhrawi yang didapat lewat ibadah umrah dan ibadah lainnya yang termasuk dalam paket umrah tersebut, diantaranya:
Pertama: Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Umrah dapat menebus dosa sampai keumrah yang berikutnya, dan lagi sabda beliau yang artinya : Bahwa orang yang berumrah merupakan tamunya Allah SWT.
Kedua: Sholat di Masjid Nabawy sama dengan Sholat seribu kali ditempat lain kecuali di Masjidil Haram, sedangkan Sholat di Masjidil Haram sama dengan seratus ribu kali Sholat ditempat lain. Demikian makna sebuah Hadist Nabi SAW.
Ketiga: Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya: Barang siapa ziarah kuburku maka wajib mendapat syafaatku, dan lagi beliau menyatakan bahwa ziarah kuburku sesudan wafatku seolah-olah ziarah kepadaku selagi hidupku.
Keempat: Thawaf kelilinh Baitullah mendapatkan enam puluh rahmat sedang sholat sesudahnya mendapatkan empat puluh rahmat dan duduk saja memandang Baitullah mendapatkan dua puluh rahmat.
Kelima: Berkesempatan berdo’a ditempat-tempat yang mustajab seperti Multazam, hijir Ismail AS, belakang makam Ibrahim AS, tepi sumur zam-zam dan banyak lagi tempat-tempat mustajab lainnya.
Selamat dan beruntung bagi mereka yang melaksanakan umrah, semoga mendapatkan umrah yang mabrurah. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Rabu, 17 Agustus 2011

HIKMAH DISYARIATKANNYA PUASA

Allah Taala telah mewajibkan puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriah. Sebagai satu ibadah dan ketaatan kepada Allah, puasa tentu memiliki hikmah-hikmah dan falsafah tertentu. Tanpa diragukan lagu puasa punya paedah atau hikmah-hikmah yang besar yang boleh jadi diketahui menusia, dan boleh jadi tidak diketahui. Tapi ibadah itu tidak diwajibkan karena faktor hikmah tersebut. Apabila suatu ibadah, puasa misalnya, diwajibkan karena faktor hikmah tersebut, maka manusia akan menjalankan kewajiban tersebut karena didorong oleh motivasi mengejar itu. Dan hal ini tidak dibenarkan menurut ajaran agama.
Diantara hikmah puasa`adalah merampingkan tubuh,(mempercantik diri) kemudian, apabila ada orang yang berpuasa dengan motivasi ingin merampingkan tubuhnya, maka hal ini tidak dibenarkan, sebaba hal itu berarti ia berpuasa tidak karena menjalankan kewajiban kepada Allah SWT, melainkan hanya merampingkan tubuh saja, apabila hal ini terjadi maka ia tidak mendapatkan apa-apa dari Allah SWT melainkan apa yang ia niatkan saja.
Diantara mereka ada juga yang menganggap puasa hanya membuat lapar dan merusak badsan serta membelenggu kebebasan dan ia tidak punya motivasi untuk puasa karena ia baranggapan hanya menyiksa badan tanpa faedah. Seandainya puasa tidak diwajibkan mereka tidak akan berpuasa.
Tapi para ulama mengetahia rahasia hikmah puasa tersebut dan mereka menemukan sebagian faedah-faedah dan rahasia yang terkandung didalam puasa, dan pendapat mereka yang berkaitan dengan kesehatan disukung oleh para dokter.
Dalam pandangan mereka puasa merupakan cara penenangan, penjagaan dan pengobatan yang paling baik bagi kebanyakan penyakit-penyakit yang menyerang tubuh menusia, yang mana penyakit tersebut sulit diobati kecuali dengan berpantang dan berhenti makan dan minum dalam waktu beberapa lama. Dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW barsabda:”Berpuasalah kamu agar kamu sehat”. Hadist ini menegaskan bahwa dengan berpuasa manusia dapat sehat.
Disamping faedah-faedah kesehatan jasmani, puasa juga mempunyai faedah kesehatan rohani, diantaranya:
1. puasa merupakan rasa kehambaan yang mendalam dari seorang hamba kepada Allah SWT dan merupaka penunaian terhadap perintah-Nya.
2. puasa dapat melatih jiwa dan membiasakannya untuk bersabar serta menahan kesulitan-kesulitan dijalan Allah SWT.
3. puasa mendidik emosional seorang manusia, sehingga ia punya perasaan lembut dan jiwa yang bersih.
puasa mendidik manusia untuk menanamkan didalam dirinya rasa takut terhadap Allah SWT dan menanamkan muraqabah(merasa diintai Allah) baik dalam hal yang tersembunyi atau dalam hal yang nyata, sehingga menjadikannya seorang yang suci bersih dan jauh dari hal-hal yang diharamkan Allah SWT.
Walhasil, puasa akan mendidik manusia untuk menjadi seorang mu’min yang bertaqwa kepada Allah SWT asalkan dijalankan sesuai dengan petunjuk yang benar. Itulah beberapa hikmah yang berkaitan dengan ibadah puasa, dan tentunya masih banyak lagi hikmah lain yang masih belum terungkap disini.

FADHILAH UMRAH

Umrah merupakan ibadah yang wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi yang punya kemampuan untuk itu. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Haji dan Umrah merupakan kefardhuan atas manusia seluruhnya (HR.Imam Daruquthni) dan sunnah dilakukan berulang kali. Akhir-akhir ini Ibadah Umrah sangat diminati oleh kaum meslimin dan muslimat baik yang sudah pernah melakukannya maupun yang belum pernah, ini merupakan satu penomena yang patut kita cermati, mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan demikian.
Pertama: Sulit dan lamanya menunggu untuk menunaikan ibadah haji dan umrah lewat ONH Pemerintah.
Kedua: Banyaknya Travel yang menawarkan jasanya untuk memfasilitasi mereka yang ingin umrah dengan berbagai macam fariasi tarif, mulai yang ekonomis, silver sampai gold.
Ketiga: Sosialisasi dari para ustadz tentang keutamaan ibadah umrah dan ibadah lainnya yang termasuk dalam paket umrah serta kesediaan mereka untuk langsung membimbing mulai teori manasik umrah ditanah air sampai praktek langsung ditanah suci nantinya.
Memang banyak sekali keuntungan ukhrawi yang didapat lewat ibadah umrah dan ibadah lainnya yang termasuk dalam paket umrah tersebut, diantaranya:
Pertama: Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Umrah dapat menebus dosa sampai keumrah yang berikutnya, dan lagi sabda beliau yang artinya : Bahwa orang yang berumrah merupakan tamunya Allah SWT.
Kedua: Sholat di Masjid Nabawy sama dengan Sholat seribu kali ditempat lain kecuali di Masjidil Haram, sedangkan Sholat di Masjidil Haram sama dengan seratus ribu kali Sholat ditempat lain. Demikian makna sebuah Hadist Nabi SAW.
Ketiga: Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya: Barang siapa ziarah kuburku maka wajib mendapat syafaatku, dan lagi beliau menyatakan bahwa ziarah kuburku sesudan wafatku seolah-olah ziarah kepadaku selagi hidupku.
Keempat: Thawaf kelilinh Baitullah mendapatkan enam puluh rahmat sedang sholat sesudahnya mendapatkan empat puluh rahmat dan duduk saja memandang Baitullah mendapatkan dua puluh rahmat.
Kelima: Berkesempatan berdo’a ditempat-tempat yang mustajab seperti Multazam, hijir Ismail AS, belakang makam Ibrahim AS, tepi sumur zam-zam dan banyak lagi tempat-tempat mustajab lainnya.
Selamat dan beruntung bagi mereka yang melaksanakan umrah, semoga mendapatkan umrah yang mabrurah. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Sabtu, 06 Agustus 2011

HIKMAH PUASA

Takwa adalah buah yang diharapkan dan dihasilkan oleh puasa. Buah tersebut akan menjadi bekal orang beriman dan perisai baginya agar tidak terjatuh dalam jurang kemaksiatan. Seorang ulama sufi pernah berkata tentang pengaruh takwa bagi kehidupan seorang muslim; “Dengan bertakwa, para kekasih Allah akan terlindungi dari perbuatan yang tercela, dalam hatinya diliputi rasa takut kepada Allah sehingga senantiasa terjaga dari perbuatan dosa, pada malam hari mengisi waktu dengan kegiatan beribadah, lebih suka menahan kesusahan daripada mencari hiburan, rela merasakan lapar dan haus, merasa dekat dengan ajal sehingga mendorongnya untuk memperbanyak amal kebajikan". Takwa merupakan kombinasi kebijakan dan pengetahuan, serta gabungan antara perkataan dan perbuatan.
Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terhindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri dan sebagainya.

Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita menahan diri untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari, karena mematuhi perintah Allah. Begitu juga isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya ketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah SWT.

Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah: "Wahai orang-orang yang beriman" dan diakhiri dengan: "Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa". Jadi jelaslah bagi kita bahwa puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketakwaan. Untuk menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama bulan Ramadhan: melatih diri dari menahan hawa nafsu, makan dan minum, mencampuri isteri, menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan umat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya. Rasullah SAW bersabda:"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong kosong dan kata-kata kotor." (HR. Ibnu Khuzaimah).

Perlu diingat, ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan ruhani dan jasmani kita apabila dilaksanakan sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak, maka hasilnya tidak seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia belaka.

Allah SWT berfirman "Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf:31) Wallahu A'lam.

Rabu, 03 Agustus 2011

APA ITU PUASA?

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS.Al-Baqarah 2:183)

Tujuan ibadah puasa adalah untuk mencapai derajat Taqwa. Orang yang bertaqwa adalah orang yang imannya senantiasa aktif membentuk dirinya, sehingga dia tetap istiqamah (konsisten) dalam beribadat, berakhlaq mulia dan terjauh dari segenap dosa dan maksiat.

Banyak orang yang telah berulang kali puasa tiap tahun, ada yang sudah belasan kali, bahkan ada yang sudah puluhan kali berpuasa, namun taqwa masih jauh dari kehidupannya, imannya tidak aktif, ibadatnya tidak istiqamah, dan akhlaqnya jauh dari mulia, perbuatan dosa masih mengotori dirinya, yang diperdapatnya dari ibadah puasa hanya lapar dan haus saja.

Kenapa hal demikian dapat terjadi? Karena mereka menduga bahwa puasa itu hanyalah sekedar menahan lapar dan haus saja, dan mereka juga memahami bahwa puasa itu adalah pengendalian hawa nafsu selama bulan Ramadhan saja, lalu setelah Ramadhan mereka kembali dikendalikan oleh hawa nafsunya.

Puasa bukan hanya sekedar menahan dan mengendalikan hawa nafsu dari makan dan minum. Hakekat puasa adalah pengendalian diri secara total dengan kendali iman. Selain mengandalikan mulut dari makan dan minum, puasa juga mengendalikan lidah dari perkataan yang tidak terpuji, seperti bohong, gunjing, caci maki dan lain lainnya. Puasa juga pengendalian mata (ghadhul bashar) dari memandang hal yang diharamkan Allah seperti melihat tontonan aurat, tontonan maksiat dan lain lain. Puasa juga mengendalikan telinga dari mendengarkan hal- hal yang tidak diredhai Allah seperti mendegar musik hura-hura, mendengar gosip dan lain-lain. Puasa juga mengendalikan kaki dan tangan dari tingkah laku yang tidak diridhai Allah. Sabda Rasulullah SAW :

من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة فى أن يدع طعامه وشرابه

Artinya: “Siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak terpuji, maka bagi Allah SWT. tidak ada artinya dia meninggalkan makan dan minumnya (percuma dia berpuasa).
(HR.Buhari dari Abu Hurarah).


Inilah sekilas tentang Hakikat Puasa dan masih banyak lagi tentunya Ma'na-Ma'na yang lainnya..

SHAHIH MUSLIM



‎Nama lengkapnya Imam Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz Al-Qusyairi An-Naisaburi. Ia adalah penulis kitab As-Sahih, terkenal dengan Sahih Muslim. Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya tetap dikenal hingga kini. Imam Muslim dilahirkan di Naisabur pada 206 H. Ia belajar hadits sejak masih dalam usia dini, sejak usia 12 tahun. Ia mengembara ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan negara negara lainnya.

Dalam pengembaraan beliau mencari Ilmu, beliau banyak mendatangi Ulama-Ulama yang terkemuka untuk menggali Ilmu Hadist. Di Khurasan, ia berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih. Di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu Ansan. Di Irak ia belajar hadits kepada Ahmad bin Hambal dan Abdullah bin Maslamah. Di Hijaz belajar kepada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas’Abuzar. Di Mesir ia berguru kepada Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, dan kepada ulama ahli hadits yang lain.

Beliau sering mengunjungi Baghdad untuk belajar kepada ulama-ulama ahli hadits, dan kunjungannya yang terakhir pada 259 H. Pada waktu Imam Bukhari datang ke Naisabur, Beliau sering datang kepadanya untuk berguru, karena ia mengetahui jasa dan ilmunya.


Selain yang telah disebutkan di atas, Beliau masih mempunyai banyak Guru yang juga dari kalangan Ulama. Di antaranya Usman dan Abu Bakar, keduanya putra Abu Syaibah; Syaiban bin Farwakh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harb, Amr an-Naqid, Muhammad bin al-Musanna, Muhammad bin Yassar, Harun bin Sa’id Al-Ayli, Qutaibah bin Sa’id dan lain sebagainya.

Jika Imam Bukhari merupakan ulama terkemuka di bidang hadits sahih, berpengetahuan luas mengenai ilat-ilat dan seluk beluk hadits, serta tajam kritiknya, maka Imam Muslim adalah orang kedua setelah Imam Bukhari, baik dalam ilmu dan pengetahuannya maupun dalam keutamaan dan kedudukannya.Imam Muslim banyak menerima pujian dan pengakuan dari para ulama ahli hadits maupun ulama lainnya. Al-Khatib Al-Baghdadi berkata, "Muslim telah mengikuti jejak Bukhari, memerhatikan ilmunya dan menempuh jalan yang dilaluinya."


Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tidak sedikit jumlahnya, di antaranya Al-Jami’ As-Sahih (Sahih Muslim), Al-Musnad Al-Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadits), Kitab Al-Asma’ wa Al-Kuna, Kitab Al-’Ilal, Kitab Al-Aqran, Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hambal, Kitab Al-Intifa’ bi Uhub As-Siba’, dan lainnya.

Di antara kitab-kitab di atas, yang paling agung dan sangat bermanfat luas serta masih tetap beredar hingga kini ialah Al-Jami’ As-Sahih atau Sahih Muslim. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab yang paling sahih dan murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih ini diterima baik oleh segenap umat Islam.Imam Muslim telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meneliti dan mempelajari keadaan para perawi, menyaring hadits-hadits yang diriwayatkan, membandingkan riwayat riwayat itu satu sama lain. Muslim sangat teliti dan hati-hati dalam menggunakan lafadz-lafadz, dan selalu memberikan isyarat akan adanya perbedaan antara lafadz-lafdaz itu. Dengan usaha yang sedemikian rupa, maka lahirlah kitab Sahih-nya.

Bukti konkret mengenai keagungan kitab itu adalah fakta bahwa Muslim menyaring isi kitabnya dari ribuan riwayat yang pernah didengarnya. Ia pernah berujar, "Aku susun kitab Sahih ini yang disaring dari 300.000 hadits."


Di dalam Sahih-nya, Imam Muslim menulis, "Tidak setiap hadits yang sahih menurutku, aku cantumkan di sini. Aku hanya mencantumkan hadits-hadits yang telah disepakati oleh para ulama hadits." Ia juga pernah berkata, sebagai ungkapan gembira atas karunia Allah yang diterimanya, "Apabila penduduk bumi ini menulis hadits selama 200 tahun, maka usaha mereka hanya akan berputar-putar di sekitar kitab musnad ini."

Ketelitian dan kehati-hatian Muslim terhadap hadits yang diriwayatkan dalam Sahih-nya dapat dilihat dari perkataannya sebagai berikut: "Tidaklah aku mencantumkan sesuatu hadits dalam kitabku ini, melainkan dengan alasan. Juga tiada aku menggugurkan sesuatu hadits daripadanya melainkan dengan alasan pula." Dalam penulisan Sahih-nya, Beliau tidak membuat judul setiap bab secara terperinci. Adapun judul-judul kitab dan bab yang kita dapati pada sebagian naskah Sahih Muslim yang sudah dicetak, sebenarnya dibuat oleh para pengulas yang datang kemudian. Di antara pengulas yang paling baik membuatkan judul-judul bab dan sistematika babnya adalah Imam Nawawi dalam Syarahnya.

Imam Muslim wafat pada Ahad sore, dan dikebumikan di kampung Nasr Abad—salah satu daerah di luar Naisabur—pada hari Senin 25 Rajab 261 H. Ia wafat dalam usia 55
tahun