Selamat datang

Penyejuk Hati membimbing anda menuju ketentraman....

Berkah Herbal

Kunci Sehat dan Sukses

Selasa, 06 September 2011

ISLAM DINEGERIKU

Islam masuk ke Indonesia menurut ahli sejarah langsung dari asalnya yaitu Jazirah Arabia pada abad pertama Hijriah atau abad ke 7 M. Daerah yang pertama yang dimasuki Islam kawasan pesisir pulau Sumatera, kemudian merambah keseluruh kepulauan di Nusantara, namun pengaruh Islam mulai nampak pada abad ke 12 M.
Penduduk Nusantara yang semula beragama Hindu, Budha dan penganut berbagai macam aliran kepercayaan secara perlahan berubah menjadi muslum sampai akhirnya manjadi agama mayoritas di Indonesia.
Sejarah mwncatat pula bahwa penyebaran Islam di Nusantara ini tidak terlepas dari para da’i yang pandai bermain seni, baik seni pahat, musik, tari, wayang dan lain-lain. Mereka menjadikan seni sebagai sarana untuk menarik simpati masyarakat memeluk Islam.
Seperti Sunan Kalijaga yang pandai menjadi dalang, setiap petunjukannya beliau tidak pernah memungut bayaran namun dari situ beliau dapat menjalankan misi dakwah Islamnya. Metode yang mereka terapkan ternyata berhasil dengan berduyun-duyunnya masyarakat memeluk Islam.
Apa yang dilakuan oleh para da’i terdhulu itu ternyata dicontoh oleh para misionaris Non Islam, mereka berusaha meredupkan cahaya Islam dinegeri ini dengan memasukkan budaya seni gaya hidup barat yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
Pornografi dan porno aksi salah satu ujung tombak mereka unutuk merusak mental generasi muda Islam lewat media cetak dan elektronik, mereka menayangkan berbagai macam gaya hidup, gaya berpakaian, gaya pergaulan bebas, film-film porno, tarian-tarian eksotik dan lain-lain.
Ironisnya begitu petinggi negeri ini menggondok Undang-undang anti pornografi dan porno aksi, ada saja sebagian umat Islam yang menentangnya dengan dalih melanggar HAM melanggar kebebasan berekpresi dan bisa memecah belah bangsa.
Muslimkah mereka yang menentang itu.? Atau jangan-jangan misionaris non Islam yang bertopengkan Islam. Wallahu A’lam.

SAKIT HATI

Para Dokter dapat mendeteksi segala macam penyakit dengan mudah dan cepat dengan menggunakan berbagai macam peralatan serba canggih. Namun ada satu macam penyakit yang sangat sulit diobati, malah semakin maju dan moderen kehidupan manusia penyakit yang satu inu semakin merajalela dan beraneka ragam. Si penderita kelihatan sehat sempurna dari segi tubuh penampilannya, namun sebenarnya ia menderita penyakit yang sangat mengganggu pikirannya, orang itu tidak bias tidur nyenyak padahal sudah berbaring dikasur yang empuk dan ruangan yang serba lengkap, ada pendingin dan ada pemanasnya, ia tidak bisa makan dengan ni’mat padahal makanan lezat sudah terhidang untuknya. Para dokter tidak bisa mendetiksinya karena penyakitnya tidak nampak dan tidak dapat diraba, resep dokter tidak mempan karena bukan penyakit biasa, penyakit apa itu.? Itulah penyakit yang namanya sakit hati atau tekanan jiwa yang sekarang seringkali disebut “stress” ini terjadi karena berbagai macam masalah pelik yang tidak bias diselesaikan.
Sakit hati biasanya terjadi dikarenakan seseorang banyak makan hati, oleh sebab itu hati-hatilah dengan hati jangan sampai makan hati, kalau hati makan hati, kita akan sakit hati. Hati-hatilah pula dengan hati jangan sampai jatuh hati, kalau kita jatuh hati bias-bisa nantinya patah hati.

Sakit hati bisa dikarenakan oleh sebab faktor dari dalam diri sendiri, yang bersangkutan tidak bisa mengendalikan hasrat dan ambisinya, dan bisa juga disebabkan dari faktor luar yaitu perbutan sumber rezeki antar manusia dan persaingan yang ketat dalam hidup dan kehidupan baik secara terang-terangan atau tertutup. Sakit hati sebenarnya bisa disembuhkan dengan beberapa perkara :
Pertama, baca Al-Qur’an sambil memfaham maknanya.
Kedua, sholat tahajjud ditengah malam sambil mohon petunjuk kepada Allah SWT dan mohon diberi kelapangan serta jalan keluar yang baik.
Ketiga, mengikuti majelis ilmu dan dzikir dengan khusyu’.
Keempat, perbanyak dzikir dan shalawat kepada baginda Nabi SAW.
Kelima, tawakkal berserah diri kepada Allah SWT. Itulah obat sakit hati bagi mereka yang beriman kepada Allah SWT.

MEMAHAMI BENCANA

Bencana, malapetaka, dan kesusahan hidup mencari kehidupan bisa menimpa siapa saja, yang demikian bisa merupakan suatu hukuman, peringatan atau ujian dari Allah SWT, tergantung bagi yang menerimanya.
Bencana bisa terjadi karena kemaksiatan dan kedurhakaan manusia terhadap Tuhannya hal ini terbukti dalam rentetan peristiwa dan tragedi sejarah kehidupan manusia seperti yang ditimpakan kepada kaum Ad, Tsamud dan lainnya. Negeri Saba misalnya adalah negeri yang subur dan makmur dimana-mana terbentang kebum yang menghijau namun karena mereka tidak bersyukur seperti yang diperintahkan Allah SWT, peteka pun dating berupa banjir besar yang meluluh lantakan negeri mereka. Yang demikian disebut sebagai hukuman dari Allah SWT.
Bencana, bisa menimpa kepada manusia yang kadang ta’at kadang maksiat , itu namanya peringatan dari Allah SWT,dan bencana bisa pula datang kepada orang-orang sholeh dan ta’at kepada Allah SWT, yang demikian disebut ujian, seperti musibah yang ditimpakan kepada Nabi Yusuf AS. Betapa menderitanya beliau ketika dibuang oleh saudara-saudara beliau kedalam sumur yang jauh dari perkampungan. Begitu pula musibah-musibah yang ditimpakan kepada Nabi lainnya dan mereka berhasil menghadapi ujian-ujian tersebut sehingga mereka punya martabat dan kedudukan yang tinggi dan mulia disisi Allah SWT. Hanya kita yanhg bias mendeteksi setiap bencana yang ditimpakan kapada kita apakah itu berupa hukuman, peringatan atau ujian.
Apa yang kita alami di negeri kita ini seperti tsunami, banjir banding, longsor, gempa, meletusnya gunung merapi, kerusuhan, menyebarnya berbagai macam penyakit, naiknya harga-harga kebutuhan pokok, langkanya BBM, hasil panen tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, semua itu tidak lepas dari salah satu yang diatas, yskni hukumsn, peringatan atau ujian dari Allah SWT.
Bagi mereka yang meresa bancana itu sebagai hukuman maka segeralah kembali kejalan Allah SWT, karena kesempatan untuk itu selalu terbuka lebar, dan bagi mereka yang meresa bencana itu peringatan dari Allah SWT maka segeralah sadar dan memperbaiki diri dan bagi mereka yang merasa bencana itu sebagai ujian maka ridhalah dengan semua itu dan raihlah kesempatan ini untuk mencapai kedudukan marabat yang lebih tinggi lagi disisi Allah SWT.